Shufi Dalam Pandangan Islam, Download Bukunya Disini - Download Gratis Buku Islam lay out :

blog ini berisi materi-materi dakwah islam yang wajib dimiliki para mahasiswa, dai, penceramah, pelajar dan kalangan umum yang ingin dan sedang mempelajari islam, dan semua isinya bisa di download secara gratis

Rabu, 28 Februari 2018

Shufi Dalam Pandangan Islam, Download Bukunya Disini


Kata sufi belum dikenal pada zaman Rasulullah SAW, para sahabatnya dan kaum tabi’in (generasi setelah sahabat). Kemudian setelah itu datang sekelompok orang zuhud (orang yang tidak terlalu memperhatikan dunia) yang menggunakan Shuf (baju dari kulit domba), maka merekapun dikenal dengan nama ini. Pendapat lain mengatakan bahwa istilah ini diambil dari kata Shufiya yang merupakan bahasa Yunani yang berarti hikmah.


Pendapat lain mengatakan bahwa istilah ini diambil dari kata Ash-Shafaa’ (jernih dan suci) sebagaimana yang dikira oleh sebagian orang, namun pendapat ini batil dan salah. Karena jika kata ini ditambah dengan ya nisbah  
akan menjadi  dan bukan.


Tarekat-Tarekat Sufi:

Di antara tarekat-tarekat Sufi itu adalah Tiijaniyah (ini yang paling berbahaya), Qodiriyah, Naqsyabandiyah, Syadzaliyah, Rifa’iyah dan lain sebagainya. Dan ada di antara tarekat-tarekat ini yang sudah bubar, akan tetapi sekarang kita menemukan tarekat-tarekat lain yang tidak terlalu terkenal, dengan pengikut yang sangat sedikit sekali, di mana penyebarannya juga lambat (tapi tidak berarti bahwa tarekat itu tidak berbahaya).


Doa Dalam Pandangan Kaum Sufi:

Orang-orang Sufi memohon kepada selain Allah SWT, seperti berdoa kepada para nabi dan wali-wali yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Mereka dalam berdoa banyak mengucapkan:

Ya Rasulullah! Berilah kami sesuatu! Berilah kami! ...... Ya Rasulullah engkaulah tempat  bergantung” Dan sebagian yang lain memanggil nama-nama orang yang sudah meninggal, seperti: “Ya Jailani!.....” - “Ya Rifa’i!....” - (padahal permohonan seperti ini adalah syirik yang jelas) “Ya Syadzali!.....

Download Juga : Ensiklopedia Syech Albani

Mereka mengatakan: “Ya Fulan berilah saya rizki!.... Tolonglah saya!.... Sembuhkanlah saya!....” Padahal Allah SWT telah melarang orang yang memohon sesuatu kepada selain-Nya, bahkan menganggapnya sebagai perbuatan syirik.

Download Juga : Hakekat Tasawuf

Allah SWT berfirman:

Dan janganlah kamu menyembah (memohon kepada) apa-apa yang tidak memberi manfa’at dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah: sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim.” (Q.S. Yunus: 106)

Orang-orang zalim yang dimaksud di sini adalah orang-orang musyrik. Rasulullah SAW bersabda:

Doa itu adalah ibadah.   [H.R. Tirmidzi]


Jadi doa itu adalah ibadah seperti sholat, tidak boleh diperuntukkan kepada selain Allah, walaupun ia seorang rasul ataupun wali dan ini termasuk perbuatan syirik paling besar yang membatalkan amal perbuatan dan pelakunya kekal di dalam neraka -Naudzu Billahi min Dzalik.

Allah SWT berfirman:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.”  (Q.S. An-Nisaa’: 48) 

Ibadah kepada Allah:

Apakah anda percaya pada pendapat orang-orang Sufi yang mengatakan: “Kami tidak menyembah Allah karena menginginkan surga-Nya dan tidak pula karena takut kepada api neraka-Nya”?

Download Juga : Kumpulan eBook Islami

Padahal Allah SWT memuji para Nabi yang memohon kepada-Nya karena 
menginginkan surga dan takut pada siksaan-Nya. Allah SWT berfirman:

Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami menganugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang khusyu’ kepada Kami.” (Q.S. Al-Anbiyaa’: 90)

Yaitu orang-orang yang mengharapkan surga dan takut akan adzab-Nya.

Dzikir Ala Sufi:

Orang-orang Sufi membolehkan menari-nari, meniup seruling, memukul gendang dan mengangkat suara dalam berdzikir. Allah SWT berfirman:
(Yaitu) orang-orang yang mendirikan sholat dan yang menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS : Al-Anfaal)                                       
Padahal mengangkat suara dalam berdzikir dan berdoa itu dilarang 
sebagaimana firman Allah SWT:

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan suara yang 
lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Q.S. Al-A’raf: 55)

Download Bukunya Disini

Download gratis buku-buku lainnya disini :

4. Tauhid


Tidak ada komentar:

Posting Komentar