Download Gratis Buku Islam lay out :

Download Gratis Buku Islam

blog ini berisi materi-materi dakwah islam yang wajib dimiliki para mahasiswa, dai, penceramah, pelajar dan kalangan umum yang ingin dan sedang mempelajari islam, dan semua isinya bisa di download secara gratis

Breaking

Rabu, 28 Februari 2018

Shufi Dalam Pandangan Islam, Download Bukunya Disini

Februari 28, 2018 0
Shufi Dalam Pandangan Islam, Download Bukunya Disini

Kata sufi belum dikenal pada zaman Rasulullah SAW, para sahabatnya dan kaum tabi’in (generasi setelah sahabat). Kemudian setelah itu datang sekelompok orang zuhud (orang yang tidak terlalu memperhatikan dunia) yang menggunakan Shuf (baju dari kulit domba), maka merekapun dikenal dengan nama ini. Pendapat lain mengatakan bahwa istilah ini diambil dari kata Shufiya yang merupakan bahasa Yunani yang berarti hikmah.


Pendapat lain mengatakan bahwa istilah ini diambil dari kata Ash-Shafaa’ (jernih dan suci) sebagaimana yang dikira oleh sebagian orang, namun pendapat ini batil dan salah. Karena jika kata ini ditambah dengan ya nisbah  
akan menjadi  dan bukan.


Tarekat-Tarekat Sufi:

Di antara tarekat-tarekat Sufi itu adalah Tiijaniyah (ini yang paling berbahaya), Qodiriyah, Naqsyabandiyah, Syadzaliyah, Rifa’iyah dan lain sebagainya. Dan ada di antara tarekat-tarekat ini yang sudah bubar, akan tetapi sekarang kita menemukan tarekat-tarekat lain yang tidak terlalu terkenal, dengan pengikut yang sangat sedikit sekali, di mana penyebarannya juga lambat (tapi tidak berarti bahwa tarekat itu tidak berbahaya).


Doa Dalam Pandangan Kaum Sufi:

Orang-orang Sufi memohon kepada selain Allah SWT, seperti berdoa kepada para nabi dan wali-wali yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Mereka dalam berdoa banyak mengucapkan:

Ya Rasulullah! Berilah kami sesuatu! Berilah kami! ...... Ya Rasulullah engkaulah tempat  bergantung” Dan sebagian yang lain memanggil nama-nama orang yang sudah meninggal, seperti: “Ya Jailani!.....” - “Ya Rifa’i!....” - (padahal permohonan seperti ini adalah syirik yang jelas) “Ya Syadzali!.....

Download Juga : Ensiklopedia Syech Albani

Mereka mengatakan: “Ya Fulan berilah saya rizki!.... Tolonglah saya!.... Sembuhkanlah saya!....” Padahal Allah SWT telah melarang orang yang memohon sesuatu kepada selain-Nya, bahkan menganggapnya sebagai perbuatan syirik.

Download Juga : Hakekat Tasawuf

Allah SWT berfirman:

Dan janganlah kamu menyembah (memohon kepada) apa-apa yang tidak memberi manfa’at dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah: sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim.” (Q.S. Yunus: 106)

Orang-orang zalim yang dimaksud di sini adalah orang-orang musyrik. Rasulullah SAW bersabda:

Doa itu adalah ibadah.   [H.R. Tirmidzi]


Jadi doa itu adalah ibadah seperti sholat, tidak boleh diperuntukkan kepada selain Allah, walaupun ia seorang rasul ataupun wali dan ini termasuk perbuatan syirik paling besar yang membatalkan amal perbuatan dan pelakunya kekal di dalam neraka -Naudzu Billahi min Dzalik.

Allah SWT berfirman:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.”  (Q.S. An-Nisaa’: 48) 

Ibadah kepada Allah:

Apakah anda percaya pada pendapat orang-orang Sufi yang mengatakan: “Kami tidak menyembah Allah karena menginginkan surga-Nya dan tidak pula karena takut kepada api neraka-Nya”?

Download Juga : Kumpulan eBook Islami

Padahal Allah SWT memuji para Nabi yang memohon kepada-Nya karena 
menginginkan surga dan takut pada siksaan-Nya. Allah SWT berfirman:

Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami menganugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang khusyu’ kepada Kami.” (Q.S. Al-Anbiyaa’: 90)

Yaitu orang-orang yang mengharapkan surga dan takut akan adzab-Nya.

Dzikir Ala Sufi:

Orang-orang Sufi membolehkan menari-nari, meniup seruling, memukul gendang dan mengangkat suara dalam berdzikir. Allah SWT berfirman:
(Yaitu) orang-orang yang mendirikan sholat dan yang menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS : Al-Anfaal)                                       
Padahal mengangkat suara dalam berdzikir dan berdoa itu dilarang 
sebagaimana firman Allah SWT:

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan suara yang 
lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Q.S. Al-A’raf: 55)

Download Bukunya Disini

Download gratis buku-buku lainnya disini :

4. Tauhid


Waspada Terhadap Bid'ah

Februari 28, 2018 0
Waspada Terhadap Bid'ah

Segala puji bagi Allah, semoga sholawat dan salam selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, keluarganya, dan para sahabatnya, serta orang orang yang mendapat petunjuk dari Allah.


Telah berulang kali muncul pertanyaan tentang hukum upacara (ceremoni ) peringatan maulid Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam ; mengadakan ibadah tertentu pada malam itu, mengucapkan salam atas beliau dan berbagai macam perbuatan lainnya.


Jawabnya : harus dikatakan, bahwa tidak boleh mengadakan kumpul kumpul / pesta pesta pada malam kelahiran Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, dan juga malam lainnya, karena hal itu merupakan suatu perbuatan baru (bid’ah ) dalam agama, selain Rasulullah belum pernah mengerjakanya, begitu pula Khulafaaurrasyidin, para sahabat lain dan para Tabi’in yang hidup pada kurun paling baik, mereka adalah kalangan orang orang yang lebih mengerti terhadap sunnah, lebih banyak mencintai Rasulullah dari pada generasi setelahnya, dan benar benar menjalankan syariatnya.


Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Barang  siapa mengada adakan ( sesuatu hal baru ) dalam urusan ( agama )  kami yang ( sebelumnya ) tidak pernah ada, maka akan ditolak”.

Dalam hadits lain beliau bersabda :
“Kamu semua harus berpegang teguh pada sunnahku (setelah  Al qur’an) dan sunnah Khulafaurrasyidin yang mendapatkan petunjuk Allah sesudahku, berpeganglah dengan sunnah itu, dan gigitlah dengan gigi geraham kalian sekuat kuatnya, serta jauhilah perbuatan baru ( dalam agama ), karena setiap perbuatan baru itu adalah bid’ah, dan setiap bid’ah itu sesat” ( HR. Abu Daud dan Turmudzi ).

baca : Kitab Tauhid

Maka dalam dua hadits ini kita dapatkan suatu peringatan keras, yaitu agar kita senantiasa waspada, jangan sampai mengadakan perbuatan bid’ah apapun, begitu pula mengerjakannya.

Firman Allah ta’aala dalam kitab-Nya :
Dan apa yang dibawa Rasul kepadamu, maka terimalah ia, dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah ia, dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah keras siksaan- Nya” ( QS. Al Hasyr 7 ).


Karena itu hendaklah orang orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau adzab yang pedih” ( QS. An Nur, 63 ).

Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang orang yang mengharap (rahmat ) Allah,  dan ( kedatangan )  hari kiamat,  dan dia banyak menyebut Allah” ( QS. Al Ahzab,21 ).

Orang orang terdahulu lagi pertama kali (masuk Islam ) diantara orang orang Muhajirin dan Anshor dan orang orang yang mengikuti mereka dalam kebaikan itu, Allah ridho kepada mereka, dan merekapun ridho kepadaNya, serta Ia sediakan bagi mereka syurga syurga yang disana mengalir beberapa sungai, mereka kekal didalamnya, itulah kemenangan yang besar” ( QS, At taubah, 100 ).


Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu ni’matKu, dan telah Kuridlai Islam itu sebagai agama bagimu” ( QS. Al Maidah, 3 ).

Dan masih banyak lagi ayat ayat yang menerangkan kesempurnaan Islam dan melarang melakukan bid’ah karena mengada-adakan sesuatu hal baru dalam agama, seperti peringatan peringatan ulang tahun, berarti menunjukkan bahwasanya Allah belum menyempurnakan agamaNya buat umat ini, berarti juga Rasulullah itu belum menyampaikan apa apa yang wajib dikerjakan umatnya, sehingga datang orang orang yang kemudian mengada adakan sesuatu hal baru yang tidak diperkenankan oleh Allah, dengan anggapan bahwa cara tersebut merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Tidak diragukan lagi, bahwa cara tersebut terdapat bahaya yang besar, lantaran menentang Allah ta’aala, begitu pula ( lantaran ) menentang Rasulullah. Karena sesungguhnya Allah telah menyempurnakan agama ini bagi hamba-Nya, dan telah mencukupkan ni’mat-Nya untuk mereka.

         
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam telah menyampaikan risalahnya secara keseluruhan, tidaklah beliau meninggalkan suatu jalan menuju syurga, serta menjauhi diri dari neraka, kecuali telah diterangkan oleh beliau kepada seluruh ummatnya sejelas jelasnya.

Sebagaimana telah disabdakan dalam haditsnya, dari Ibnu Umar rodhialloh ‘anhu bahwa beliau bersabda

Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi, melainkan diwajibkan baginya agar menunjukkan kepada umatnya jalan kebaikan yang telah diajarkan kepada mereka,  dan  memperingatkan  mereka  dari  kejahatan ( hal hal tidak baik ) yang telah ditunjukkan kepada mereka” ( HR. Muslim ).

Tidak dapat dipungkiri, bahwasanya Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam adalah Nabi terbaik diantara Nabi Nabi lain, beliau merupakan penutup bagi mereka ; seorang Nabi paling lengkap dalam menyampaikan da’wah dan nasehatnya diantara mereka itu semua.

Download Bukunya Disini 

====================

Download gratis buku-buku lainnya disini :


4. Tauhid



Senin, 26 Februari 2018

Loyalitas Dalam Islam

Februari 26, 2018 0
Loyalitas Dalam Islam

Segala puji bagi Allah I, shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad beserta keluarga, sahabatnya serta orang-orang yang menempuh jalan dengan petunjuknya.


          Setelah cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, wajib bagi setiap muslim untuk mencintai para wali-wali Allah dan membenci musuh-musuh-Nya.

          Termasuk dari dasar-dasar aqidah Islam, bahwa setiap muslim yang beragama dengan akidah ini wajib untuk :

Berwala’ (sikap setia, loyal) terhadap orang-orang yang berakidah Islam dan memusuhi orang-orang yang menentang akidah Islam.

baca : Kitab Tauhid

Mencintai orang yang bertauhid dan orang-orang yang ikhlas serta berwala’ terhadap mereka.

Membenci orang-orang musyrik dan memusuhinya. Hal yang demikian itu termasuk sebagian dari millah (agama) Nabi Ibrahim u dan orang-orang yang mengikutinya, yang kita diperintahkan untuk mencontoh mereka, sebagaiman firman Allah Ta’ala :

Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia, ketika mereka berkata kepada kaum mereka : ‘Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kalian sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja’. (Al-Mumtahanah  : 4).


          Juga termasuk dari agama Muhammad r, Allah berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-peminpinmu, sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain, barangsiapa diantara kamu mengambil mereka sebagai pemimpin maka sesungguhnya Allah tidak memberi petujuk kepada orang-orang yang zhalim.” (Al-Maidah: 51).
          Ayat ini berkenaan dengan haramnya berwala’ terhadap ahli kitab secara khusus. Demikian pula haram menjadikan orang kafir secara umum sebagai pemimpin, sebagaimana firman Allah I :

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil  musuhKu dan musuhmu sebagai teman-teman setia (pemimpin). (Al-Mumtahanah : 1).
          Bahkan haram hukumnya bagi orang mu’min menjadikan orang kafir sebagai pemimpin walaupun mereka adalah keluarganya sendiri. Allah I berfirman :


Hai orang-orang yang beriman, jangnlah kamu jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu sebagai pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih mengutamakan kekeafiran atas keimanan dan barangsiapa diantara kamu yang menjadikan mereka pemimpin-pemimpin maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.” (At-Taubah : 23).
         
Dan Allah I berfirman :
Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya sekalipun orang-orang itu bapak-bpak, anak-anak, saudara-saudara atau pun keluarga mereka.” (Al-Mujadalah : 22).

          Tapi kebanyakan menusia tidak mengetahui pokok agama yang agung ini, sampai suatu ketika saya pernah mendengar orang yang mengaku ahli ilmu dan dakwah mengatakan dalam radio berbahasa arab bahwa orang-orang Nasrani itu sesungguhnya adalah saudara-saudara kita. Subhanallah, alangkah bahayanya pernyataan ini.


          Sebagaimana Allah mengharamkan wala’ terhadap kaum kafir, musuh-musuh akidah Islam, Allah I pun mewajibkan berwala’ terhadap kaum muslimin. Allah I berfirman :

Sesunggunhya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat seraya mereka tunduk kepada Allah. Dan barangsiapa menjadikan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman sebagai penolongnya, maka sesungguhnya pengikut agama Allah itulah yang pasti menang.” (Al-Maidah :55-56).
         
Download Bukunya Disini


Download gratis buku-buku lainnya disini :


4. Tauhid


Kitab Tauhid

Februari 26, 2018 0
Kitab Tauhid
Tauhid adalah pegangan pokok dan sangat menentukan bagi kehidupan manusia, karena tauhid menjadi landasan bagi setiap amal yang dilakukan. Hanya amal yang dilandasi dengan tauhidullah, menurut tuntunan Islam, yang akan menghantarkan manusia kepada kehidupan yang baik dan kebahagiaan yang hakiki di alam akhirat nanti. 

Allah Ta’ala berfirman : 
Barang siapa yang mengerjakan amal sholeh, baik laki laki maupun perempuan, sedang ia dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik lagi dari apa yang telah mereka kerjakan.” ( QS. An Nahl, 97 ) 

Berdasarkan pada pentingnya peranan tauhid dalam kehidupan manusia, maka wajib bagi setiap muslim memperlajarinya. Tauhid bukan sekedar mengenal dan mengerti bahwa pencipta alam semesta ini adalah Allah ; bukan sekedar mengetahui bukti bukti rasional tentang kebenaran wujud (keberadaan ) Nya, dan wahdaniyah ( keesaan ) Nya, dan bukan pula sekedar mengenal Asma’ dan SifatNya. Iblis mempercayai bahwa Tuhannya adalah Allah ; bahkan mengakui keesaan dan kemahakuasaan Allah dengan meminta kepada Allah melalui Asma’ dan SifatNya. 

Kaum jahiliyah kuno yang dihadapi Rasulullah  juga meyakini bahwa Tuhan Pencipta, Pengatur, Pemelihara dan Penguasa alam semesta ini adalah Allah. ( Lihat Al Qur’an 38 : 82, 31 : 25, 23 : 84-89 ). Namun, kepercayaan dan keyakinan mereka itu belumlah menjadikan mereka sebagai makhluk yang berpredikat muslim, yang beriman kepada Allah . 

Dari sini timbullah pertanyaan : “Apakah hakekat tauhid itu ?” Tauhid adalah pemurnian ibadah kepada Allah. Maksudnya yaitu: menghambakan diri hanya kepada Allah secara murni dan konsekwen dengan mentaati segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya, dengan penuh rasa rendah diri, cinta, harap dan takut kepadaNya. 

Untuk inilah sebenarnya manusia diciptakan Allah, dan sesungguhnya misi para Rasul adalah untuk menegakkan tauhid dalam pengertian tersebut di atas, mulai dari Rasul pertama sampai Rasul terahir, yaitu Nabi Muhammad . ( Lihat Al Qur’an 16 : 36, 21 : 25, 7 : 59, 65,73,85, dan lain lain ) Maka buku dihadapan pembaca ini mempunyai arti penting dan berharga sekali untuk mengetahui hakekat tauhid dan kemudian menjadikannya sebagai pegangan hidup. 

Buku ini ditulis oleh seorang ulama yang giat dan tekun dalam kegiatan da’wah Islamiyah. Beliau adalah syekh Muhammad bin Abdul Wahab At Tamimi, yang dilahirkan di Uyainah, tahun 1115 H ( 1703 M ), dan meninggal di Dir’iyyah (Saudi Arabia ) tahun 1206 H ( 1792 M ). 

Keadaan umat Islam - dengan berbagai bentuk amalan dan kepercayaan - pada masa hidupnya, yang menyimpang dari makna tauhid, telah mendorong syekh Muhammad bersama para muridnya untuk melancarkan da’wah Islamiyah guna mengingatkan umat agar kembali kepada tauhid yang murni. Maka, untuk tujuan da’wahnya beliau menulis sejumlah kitab dan risalah, yang diantaranya : 

1-Kasyf Asy Syubuhat 
2-Tafsir Al fatihah 
3-Tafsir syahadah “La Ilaha Illah” 
4-Kitab Al kabair 
5-Ushul Al Iman 6-Ushul Al Islam 
7-Al Masa’il Al lati kholafa fiha Rasulullah  ahlal Jahiliyah 
8-Aadab Al Masy-yi Ilash Sholah ( Ala madzhabil Imam Ahmad bin Hambal. 
9-Al Amru bil makruf wan Nahyu ‘anil Munkar 
10-Mukhtashor Siraturrasul  
11-Kitab tauhid alladzi huwa Haqqullah ‘alal ‘ibad. 

Download Bukunya Disini

Download gratis buku-buku lainnya disini :

4. Tauhid

Rabu, 21 Februari 2018

Kiat Berpegang Teguh Dengan Islam

Februari 21, 2018 0
Kiat Berpegang Teguh Dengan Islam
Sesungguhnya segala puji hanya untuk Allah semata, kami memuji-Nya, meminta pertolongan-Nya dan minta ampunan-Nya, kami juga berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan buruknya perbuatan kami. Siapa yang diberi hidayah oleh Allah maka tidak ada yang dapat menyesatkannya dan siapa yang Allah sesatkan tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Dan aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah selain Allah semata dan tidak ada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya.
Sesungguhnya tsabat (keteguhan) merupakan tuntutan mutlak bagi setiap muslim yang benar keimanannya dan menghendaki jalan yang lurus dengan tekad kuat dan berdasarkan petunjuk.
Pentingnya pembahasan ini dapat dilihat dari berbagai hal-hal  berikut ini :

- Kondisi kehidupan masyarakat saat ini di mana kaum muslimin hidup di dalamnya serta banyaknya fitnah dan godaan-godaan yang apinya menjalar kemana-mana, sementara itu berbagai macam bentuk syubhat dan syahwat yang menyebabkan agama ini menjadi asing, sehingga orang-orang yang berpegang teguh di dalamnya termasuk ke dalam sebuah perumpamaan:

 “ Orang yang menggenggam (berpegang teguh terhadap) agamanya, bagaikan  orang yang menggenggam bara api “
Tidak diragukan lagi bagi orang yang memiliki pandangan, bahwa kebutuhan seorang muslim saat ini  akan faktor-faktor yang mendukung keteguhannya lebih besar dari pada  kebutuhan saudara-saudaranya pada masa lalu, dan perjuangan untuk merealisasikannyapun lebih berat; karena zaman yang telah rusak, sedikitnya kawan seperjuangan serta lemah dan sedikitnya orang yang membantu.

- Banyaknya terjadi peristiwa Riddah (keluar dari Islam) dan mundur dari medan perjuangan serta penyelewengan-penyelewengan yang bahkan hal tersebut terjadi pada sebagian aktivis-aktivis Islam, sehingga menjadi kekhawatiran tersendiri bagi seorang muslim akan tragedi tersebut. Maka akhirnya mereka mencari sarana-sarana yang dapat mendatangkan keteguhan sehingga dirinya mendapatkan tempat yang aman.

Selengkapnya Download Bukunya Disini




Download gratis buku-buku lainnya disini :

4. Tauhid

Keutamaan As-Sunnah Dan Bahaya Bid’ah

Februari 21, 2018 0
Keutamaan As-Sunnah Dan Bahaya Bid’ah
Segala puji bagi Allah yang telah menyempurnakan untuk kita agama ini dan telah mencukupkan untuk kita nikmat-Nya, serta telah meridhoi Islam sebagai agama kita.

Shalawat dan salam sejahtera semoga tetap terlimpah kepada Muhammad, hamba dan Rosul-Nya yang menyeru menuju ketaatan kepada Tuhannya, sekaligus menyampaikan peringatan keras terhadap sikap berlebihan (ghuluw) bid’ah dan maksiat.

Semoga shalawat dari Allah tetap terlimpah kepada beliau, kepada keluarga dan sahabat serta umat beliau yang berjalan pada garis beliau dan mengikuti ajaran beliau hingga hari kiamat.

Selengkapnya Download Bukunya Disini


Buku-buku lain Sesuai Tema :
1. Akhlak Islamiyah
2. Fikroh
3. Referensi Kajian Islam
4. Tauhid
5. Hukum Islam
6. Aqidah Islam
7. Berita Seputar Islam

Kesempurnaan Islam dan bahaya bid’ah

Februari 21, 2018 0
Kesempurnaan Islam dan bahaya bid’ah
Penulis buku ini adalah seorang ulama yang tidak asing lagi, lewat buku buku yang beliau tulis, dan fatwa fatwa yang beliau sampaikan. Beliau adalah guru besar pada fakultas syari’ah Universitas Imam Muhammad bin Saud, di Qashim, Saudi Arabia.

Kami merasa terpanggil untuk menterjemahkan buku ini, mengingat semangat dan pesan yang dikandungnya, yang menjelaskan tentang kesempurnaan Islam sebagai agama yang diridloi Allah dan dibawa oleh Nabi terakhir Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam. Dengan lugas dan tegas penulis menjawab beberapa hal yang dijadikan dalil oleh orang orang ahli bid’ah untuk mempertahankan bid’ah yang mereka lakukan, serta menerangkan secara ringkas dampak dan bahaya bid’ah.

Kehadiran buku ini diharapkan dapat menggugah kesadaran kita dan generasi muda, akan bahaya yang ditimbulkan oleh bid’ah bagi pelakunya maupun bagi agama dan umat Islam, serta dapat meningkatkan keimanan kita melalui pengamalan Islam secara murni dan konsekwen, dengan mematuhi perintah Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam.

Download Gratis bukunya Disini


Download gratis buku-buku lainnya disini :

4. Tauhid